LightBlog

Minggu, 12 Agustus 2018

Skandal Seks Tante Nana Dan Diriku | Cerita Seks 2018


Cerita Seks 2018, Wajahku biasa biasa aja ngak ada yang istimewa, namun aku memiliki kelebihan mungkin agak luar biasa dibandingkan dengan orang kebanyakan yaitu mempunyai kontol yang lumayan besar lebih kurang 20 cm dengan diameter 4,5 cm. padahal waktu tidur adek kecil ku itu Cuma 6 cm.

Cerita seks ku ini berawal dari adanya hajatan dirumah nenekku yang dari ibu, kebetulan adik ibuku menikah. semua keluarga dari ibu bermalam dirumah nenek mulai dua hari sebelum pesta dilangsungkan.

Rumah nenekku tidak terlalu besar sedangkan keluarga dari ibuku semua berjumlah 14 orang beserta anak anaknya yang ikut kerumah nenekku, semua datang sekeluarga hanya tanteku yang bernama Tante Nana datang sendiri karena suaminya sedang tugas keluar kota dan belum mempunyai anak. Tante Nana usianya sekitar 33 tahun wajahnya cantik dan tubuhnya sedikit gemuk namun padat terawat maklum sultan mah bebas.

Karena dirumah udah penuh, maka tante nana mau menginap di losmen dekat rumah nenekku, aku mengantarnya naik motor, kemudian tanteku memilih kamar VIP yang full AC, malam itu aku pulang dan bermalam dirumah nenekku. pagi harinya aku disuruh mengantarkan makanan ke tante Nana, aku pergi mengantar seorang diri dan kebetulan tante nana baru bangun dari tidurnya.

“Masuk Rony..”katanya sambil membukakan pintu kamar nya
“Baik tante”, jawabku sambil masuk dan meletakkan makanan diatas meja dalam kamarnya.
“Tante terlambat bangun nih… habis semaleman tante ngak bisa tidur… kayaknya losmen ini serem deh Rony, jadi tante agak takut jadinya..”, dia bercerita
“Eh… tunggu dulu ya… tante mau mandi dulu terus bonceng tante Rumah Ibu, tante males mau naik becak”, sambungnya.
“baik tante..”, jawabku.

Tante Nana masuk kekamar mandi sedangkan aku duduk di kursi yang tersedia di dalam kamar losmennya.
suara air mengguyur badannya kudengar, dan tiba tiba otak kotorku berjalan ketika kulihat lobang kunci kamar mandinya.  aku berjalan pelan pelan menuju kamar mandinya terus aku mengintip kedalam, kulihat tanteku lagi menyabuni seluruh tubuhnya dan aku terpana melihat tubuhya yang mulus dengan buah dada yang besar dan kulihat lagi bulu vaginanya yang rapi, mungkin tante Lia rajin merawat dan mencukur bulu vaginanya, aku menelan ludah dan otomatis kontolku langsung menegang.

Agak lama aku mengintip tante nana mandi sambil nafasku ngos ngosan ngak tahu kenapa sampai akhirnya tante nana selesai aku cepat cepat duduk kembali dikursi sambil pura pura SMS. seolah olah ngak terjadi apa apa.

“Hayo SMS sama pacarnya ya ?” Tiba tiba terdengar suara tante nana didepan ku
“eh enggak tante…masih belum punya pacar “jawabku gugup, maklum orang berbuat salah pasti pikirannya kalut
“Rony… kamu keluar dulu ya… tante mau ganti baju trus kita berangkat, biar tante mau makan dirumah ibu aja”, kata tanteku.
Aku keluar dari kamarnya dan menunggu diruang loby sampai akhirnya tanteku datang dan kami berdua berangkat kerumah nenek.

Malam harinya sekitar jam 9 malam tante nana minta diantarkan ke losmen lagi, dan tante nana cerita sama ibuku bahwa tante nana agak ketakutan tidur sendiri di losmen. dia meminta aku untuk menemaninya, dan ibuku mengizinkannya, jadilah aku malam itu menginap di losmen menemani tante nana. berhubung tempat tidurnya single bed maka aku tidur dibawah.

Tante nana tiduran sambil menerima telpon dari mas Agus suaminya, dari omongannya tante nana cerita lagi ditemani aku karena takut keadaan losmen yang seram ini menurutnya. sekitar jam 11 malam aku bangun pingin pipis habis hawa AC membuat ku mau pipis, aku pergi kekamar mandi dan mulai pipis… serr… lega rasanya. setelah aku membasuk kontolku mataku tertuju pada celana dalam berwarna crem yang ada digantungan di kamar mandi.

Iseng aku memegangnya dan kuperiksa celana dalam itu, lalu karena penasaran kucium celana dalam itu pas dibagian yang menutupi lobang vaginanya, kuhirup aromanya dan serr… darahku mengalir deras dan detak jantungku deg deggan langsung aja aku horny saat itu, kuulang ulang mencium CD itu dan aku tambah horny saja. kontolku tegak setegak tegaknya.

Dalam pikiranku berkata, wah berarti tante Lia saat ini tidur ngak pake CD dan ketika keluar dari kamar mandi mataku otomatis tertuju pada bawah pusar tante nana yang saat itu terlentang dengan dengkuran yang halus, namun tidak dapat kulihat dengan jelas karena lampu kamar yang redup. Malam itu aku ngak bisa tidur, terbayang tubuh tante nana yang lagi mandi juga terbayang Cdnya juga terbayang yang lain lainnya dengan kontolku yang tegak ngak tidur tidur… sialan… umpatku dalam hati.

Kulirik jam sudah menunjukkan pukul 2 dini hari, namun mataku ngak bisa terpejam, tiba tiba aku dengar suara:

“Rony… Ron.”
Aku pura pura ngak mendengar.
“Rony… Ron”, kali ini suaranya agak keras dan kayak orang gemetaran.
“Iya tante Nana ada apa?”, tanyaku sambil pura pura lemas.
“Tolong Rony, tante pinjam selimutnya, ngak tahu nih tante kedinginan..”, balasnya.
Aku bangun dan berjalan menghampirinya sambil menyerahkan selimut yang aku jadikan alas”, kamu tidur diatas aja rano disamping tante…”

“Iya tante…”, jawabku, tetapi dadaku tambah deg degan, maklum otakku mulai ditumbuhi hal hal porno.
“Sini selimutnya berduain biar kamu ngak kedinginan”, katanya, seperti kerbau dicucuk hidungnya aku nurut aja memepetkan badanku kedekat tante, maklum selimutnya kecil jadi untuk berdua harus mepet.

Tante Nana miring membelakangiku sedang aku masih terlentang, kudengar nafasnya teratur dengan halus menandakan dia terlelap lagi, aku menghadap tanteku dan tak sengaja kontolku menyentuh pantatnya, ada desiran aneh didarahku dan rasa hangat dikemaluanku, aku sengaja menyentuhkan kemaluanku di pantatnya dan rasa hangat itu kembali menjalar, semakin kudekatkan dan semakin menempel aku makin merasakan kehangatan itu, aku berhati hati sekali takut tante Nana terbangun aku menyingkapkan daster bagian belakang tante Nana keatas, owwhhhh… terlihat jelas buah pinggulnya yang kembar sangat mulus, maklum belum punya anak, dan diantara dua belah pantatnya aku liat ada sebuah gundukan berbulu dengan garis memanjang ditengahnya. pikiranku makin tak karuan dan kulihat penisku, nampak diujungnya mengeluarkan cairan bening yang lincin langsung kuoleskan keseluruh ujung kepala penisku.

Perlahan aku sentuhkan penisku ke gundukan berbulu milik tante Nana, “ohh…”, aku merintih perlahan merasakan sensasi sentuhan penisku pada vagina tante Lia, kugerakkan sedikit pantatku untuk menekan vagina tante Lia, namun aku tidak tahan menahan sesuatu yang hendak meledak keluar dari dalam penisku dan croot… croot… croooot… aku keluar… kupejamkan mataku untuk menikmatinya,

Kulihat spermaku banyak tumpah dibulu vagina dan paha bagiaan dalam tante lia, karena takut tante Nana terbangun maka aku segera tidur, dengan senyum penuh kepuasan.

“Rony…bangun udah jam 8 pagi”, sayup kudengar ada orang membangunkanku, aku segera membuka mata dan melihat tante Nana sudah selesai mandi. Tante Nana memakai handuk yang dililitkan didadanya sambil tersenyum tante Nana menghampiriku dan duduk disebelahku:
“Rony tadi malam kamu mimpi ya..?”
“Eng…”, belum sempat aku menjawab tante Nana meneruskan bicaranya.
“Berarti sekarang kamu sudah aqil balig, kamu harus mandi wajib, tadi pagi di paha dan pantat tante banyak kena tumpahin sperma kamu”, kata tante Nana.
“Maaf tante… Rony ngak sengaja”, jawabku spontan karena terkejut, “mati aku… duh malunya…”, bathinku dalam hati.
“Nah lihat ku… burung kamu bangun mulai tadi…”, kata tante Nana  sambil matanya melihat kebawah peruntuku.
Astagaaaaaa…  rupanya semalam aku lupa memasukkan burungku kedalam sangkarnya dan mulai pagi tadi dilihat sama tante Nana.

“Maaf tante…”, kataku dengan malu malu sambil menarik celanaku dan memasukkan batangku kedalam Cdku, tiba- tiba.
“Jangan dimasukkan dulu rony…! rony kan sudah dewasa sekarang… namun rony belum diketahui rony itu sempurna apa tidak…”, kata tante Nana.
“Sempurna gimana tante..??”, tanyaku sambil menggeruntukan dahiku, untuk yang ini aku memang ngak tahu, bukan pura pura ngak tahu.
“Kadang ada orang yang sukanya sesama jenisnya sendiri, trus ada yang impoten akhirnya ditinggal pergi sama istrinya, jadi tante pingin tahu rony sempurna apa tidak, kamu keluarin lagi deh burungnya!”, perintah tante nana, akupun spontan mengeluarkan lagi penisku dari dalam celanaku yang kebetulan masih kaku.
Kulihat Tante Nana menelan ludah sedikit melirik kepenisku, dan tante nana berkata “rony diam aja ya nanti, rony pejamkan mata aja kalau takut sakit, ini Cuma tes aja koq…”
“Baik tante.”

Aku memejamkan mata, dan aku rasakan tante nana naik keatas tubuhku tanpa melepas handik yang dipakainya, dan kurasakan penisku tertempel oleh benda berbulu dan basah sehingga aku merasa sedikit geli dan terkejut .
“Emm..”, aku berguman sambil terpejam.
“Kenapa rony…sakit..??”, agak berbisik suara tante nana dengan nafas sedikit bernafsu.
“Enggak tante…ngak apa apa.”


Ada sedikit gerakan yang dilakukan tante nana sehingga vaginanya menekan penisku kearah atas trus kebawah dan itu berlangsung beberapa saat, aku merasakan geli yang luar biasa dan aku menggigit bibir bawahku supaya tidak bersuara, aku membuka sedikit mataku ingin melihat wajah tante nana, ternyata tante nana memejamkan matanya juga sambil menggigit bibirnya juga, gesekan antara vagina tante Lia dan penisku makin licin sehingga berbunyi “tet… pret… pret… pret…” setiap tante Lia memaju mundurkan vaginanya diatas penisku.
Kemudian tante nana berhenti bergerak, dan dengan nafas agak tak teratur bilang:
“Rony… sekarang tes terakhir ya…”
“iya tante… Rony siap”.

Aku merasakan jari tante nana memegang penisku bagian tengahnya, sesaat kemudian aku merasakan kepala penisku menyeruak suatu lubang yang agak lebar sehingga gampang masuknya, aku merasakannya sambil memejamkan mata dan menikmatinya.

Ketika baru sepertiga masuk aku merasakan ujung penisku membentur semacam dinding yang berlobang kecil sekali, dan lobang itu kayaknya seperti cincin, kepala penisku terarah kesana dan kurasakan pemilih lobang itu yaitu tante nana berusaha untuk memasukkan kepala penisku kelobangnya namun agak kesulitan. kurasakan tekanan tante nana makin kuat terhadap penisku dan sepertinya kulit kepala penisku terkupas oleh cincin itu rasanya nyilu nyilu enak sehingga aku keluar suara.

“aakh…”
Tante nana menghentikan gerakannya .
“Gimana rono… Sakit..??”
“Enggak tante ngak apa apa…”
Tiba tiba kurasakan lobang cincin itu berkedut kedut dan meremas perbatasan antara kepala penisku dan batangnya, tadi mungkin kepalanya sudah melewati cincin itu, dan sepertinya kepala penisku diempot oleh benda didalam vagina tante lia.

“Akh… akh…”, tiba tiba tante nana bersuara.
Kembali kurasakan jepitan cincin itu makin kuat dan penisku sepertinya tersiram air hangat didalam vagina tante Lia, akupun kehilangan kendali merasakan jepitan itu dan tidak dapat menahan sesuatu yang akan keluar dari dalam penisku dan aku terpekik akh… Crooot…croot..crot… sekitar 4 kali cairan itu menyemprot kedalam vagina tante nana.
Penisku masih tertanam didalam vagina tante nana beberapa saat kuliahat tante nana masih memejamkan matanya…
“Udah tante tesnya…??”, tanyaku.
“Emm udah… Ron, ternyata kamu laki laki yang normal”, jawabnya sambil mengangkat pantatnya melepaskan penisku divaginanya, trus tante lia berjalan ke kamar mandi.

Aku melihat kearah penisku, disana ternyata banyak berlepotan cairan berwarna putih, ada yang kental ada yang bening sebagian lagi ada di bulu-buluku yang masih halus, aku berpikir dalam hati. seandainya tes ini dilakukan setiap hari, mungkin aku tidak akan pernah menolaknya… Bersambung.....

annaya

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 komentar:

Posting Komentar

 
biz.