LightBlog

Selasa, 19 Juni 2018

Kisah Perjalanan Percintaan Aku Dengan Teteh Cantik Di Jakarta


Cersex777, Kisah ini berawal dari tahun 2015, saat itu gw masih berusia 19 tahun, sedang melakukan praktek kerja lapangan di salah satu hotel di Bandung.

Ohh iya …. nama saya Hendra. PKLnya oleh personalia hotel, gw ditempatkan di bagian front office sebagai receptionist. salah satu karyawati (receptionist supervisor) namanya Yanti, tapi semua orang memanggilnya Teteh.

Wajah teteh tidak terlalu cantik, tetapi good looking (seperti kebanyakan typikal seorang wanita priangan). ukuran dadanya sedang tapi padat, tetapi pinggulnya penuh (body gitar kalee). yang paling gw suka dari teteh adalah tidak seperti kebanyakan cewek pada umumnya yang senang bergosip ria, teteh tidak banyak bicara. jika berbicara tutur katanya sangat halus, pelan namun sangat tegas, dan sangat dihormati oleh bawahannya.

Jika selesai bertugas (lepas uniform) pakaiannya pun sopan dan tertutup, selalu memakai celana panjang. dan dibalik kemeja atau baju atasannya selalu dilapisi kaos dalam sehingga makin menyembunyikan BHnya. selama saya PKL, teteh sangat banyak membantu jika dalam satu shift hanya kita berdua, gw terang-terangan bicara sama teteh kalo gw suka sama teteh. dan teteh hanya tersenyum “gak boleh … teteh sudah ada yang punya” tegasnya.

“Teh … kalo putus sama si Akang, hubungi aku yah” saya selalu menggoda dan teteh hanya tersenyum. dua bulan kemudian teteh di mutasikan ke Sales Markering Dept. bersamaan dengan selesainya PKL gw. dua minggu seterusnya, setelah meng-collect data data atau bahan bahan untuk makalah di kampus, saya pamit sama teteh.

“Teh … aku mau pamit, terima kasih buat bimbingannya selama aku praktek disini yah … dan maafin kalo selama ini aku sering menggoda teteh” kata saya diplomatis.
“Gak papa ndra … teteh senang bisa bantu kamu Kapan pulang ke Jakarta ?”
“Besok” sahutku.
“Bareng aja sama teteh besok, teteh dinas ke Jakarta, dapat tugas untuk sales call selama 3 hari di Jakarta … naik mobil kantor”
Besoknya gw pulang ke Jakarta ikut sama teteh, naik mobil espass saya di depan sama sopir, teteh sendirian di belakang.

Selama di perjalanan kami ngobrol, setiap kali saya nengok ke belakang (saat ngobrol) yang terlihat adalah kaki teteh yang putih mulus dengan betis yg sangat ranum (slurupp). terkadang jika dia merubah posisi duduknya, terlihat paha mulusnya (duh … kecian neeh adik gw, mencuat/melengkung di sangkarnya). singkat kata kami tiba di hotel pukul 16.00 (saat itu perjalanan Bdg-Jkt memakan waktu 4 jam).

“Teh … bolehkan aku antar sampai teteh sampai di kamar” teteh hanya tersenyum Udara Jakarta yang panas, ditambah AC mobil yang tidak maksimal, membuat badan teteh dibanjiri keringat. saya kasihan melihatnya, dan saat itu dalam lift (walaupun berAC) teteh sibuk melap keringat di wajahnya dan leher memakai tissue …. ya ampun, itulah pemandangan terindah yang pernah gw lihat … badan gw menggigil, napas gw sesak, napsu saya naik … tapi apa daya. (sementara adik kecil saya masih menggeliat geliat dalam sangkarnya, minta belaian kalee yak ?).

Setelah semua lagguagenya teteh sudah saya taro di lemari, saya langsung pamit.
“Teh … aku pulang dulu yah (sambil cipika cipiki), minta kenang kenangan dong” candaku.
“Nih … satu kecupan di kening” kata teteh sambil kecup kening saya.
Sekali lagi badan saya menggigil, bau badan khas wanita, membuat libidoku naik dan tanpa basa basi kucium bibirnya.

Teteh melonjak kaget, dan meronta ronta. “Jangan .. ndra …jangan” gumam teteh tidak berdaya punggungnya nempel ke dinding dekat pintu keluar Teteh yang badannya kecil berusaha melepaskan diri dengan meronta ronta. mulut saya melakukan sedotan sedotan liar dari bibir beralih ke leher dan kemudian ke lubang telinganya. badan teteh menggerinjal hebat Kemudian bibir sayakembali menutup bibirnya ….. perlawanan teteh mulai melonggar.

Degup jantungnya sampai terdengar tidak beraturan Bibirnya terbuka perlahan dan tangannya melingkar ke leher saya. desahan nafas teteh mulai memburu Tangan saya mulai berani memeras bukit kembarnya dibalik blousenya (belakangan baru tahu ternyata teteh memakai t-shirt u can see di dalam blousenya). Teteh sudah mulai pasrah dan mulai mengimbangi sedotan bibir saya, lidahnya mulai menari nari dan bertautan dengan lidah saya.

Punggung teteh masih menempel di dinding, kedua tangannya gw angkat ke atas kepalanya. tampak bulu bulu halus di bawah ketiaknya, tidak lebat … dan bau khas wanita yang agak soft menyeruak hidung saya … saat membaui ketiak teteh. Teteh makin menggerinjal dan dengan pasrah membiarkan gw melucuti semua baju atasannya.

BH nya yg warna hitam sengaja tidak saya lepas, Libido saya makin menjad -jadi kala melihat BH hitamnya teteh. Adik kecil saya yang dari tadi berdenyut denyut makin mengeras ketika sebuah tangan halus mulai membelai belainya. tanpa saya sadari teteh sudah berhasil membuka celana berikut hings yang saya pakai.

Adik kecil saya pun bersorak kegirangan manakala tangan halus teteh bermain main, kadang memijatnya, kadang mengocoknya, bahkan biji biji saya pun tidak lepas dari permainan tangan teteh. Teteh mulai agresif … bertolak belakang dengan kesehariannya yang tenang dan kalem. Badan saya sudah telanjang bulat, demikian pula dengan roknya teteh sudah terbang entah kemana. CD teteh pun berwarna hitam ukuran midi tampak menonjol ditengah tengahnya saya, sengaja minta sama teteh agar CD dan BH nya jangan dulu dibuka.

Puting teteh yang agak coklat tidak lepas dari sedotan bibir saya, demikian pula bukitnya tidak pernah lepas dari remasan tangan gw, bergantian dengan sedotan bibir teteh ke puting saya.

“Ndra … pegangin punya teteh …. ohh .. ahh” erang teteh sambil membawa tangan saya ke pangkal pahanya. CDnya sudah mulai basah …. tangan saya mulai menyeruak ke dalam rambut halus teteh, sementara tangan yang satunya bermain main di pantatnya teteh.

Bibir gw mulai menelusuri belakang telinganya. Bibir teteh mulai menjilati leher saya kadang kadang niup telinga saya. “Pindah yu .. ndra ke sofa” teteh menuntun saya menuju sofa. Teteh menyuruhku duduk, dan teteh duduk dipakuan saya menghadap saya. perlahan lahan BHnya mulai saya lepas … bukitnya yang padat ranum masih saya remas dan yang satunya saya sedot putingnya. ” ooohh … ndra …. geli … ndra”

“OOh …. teh … masukin yah …teh” kemudian teteh berdiri sebentar, saya membuka CDnya. Setelah lepas CDnya saya cium …. bau khasnya makin menaikan libido gw. bulu bulu halus teteh tampak tidak beraturan di pangkal pahanya berkat tangan syaa yang mengacak ackanya.


Teteh menjerit kegelian “ohh … ohhh .. ahhh, masukin aja ndra, teteh udah gak tahan” erangnya. berkali kali saya coba memasukan adik kecil saya, tetapi selalu meleset … dan gagal terus. Teteh yang sudah gak tahan akhirnya membimbing adik kecil untuk memasuki tubuhnya. Bleeessss … ohh akhirnya. Seumur hidup belum pernah terbayangkan nikmatnya burung saya masuk kedalam memeknya teteh.

Teteh menjerit …. dan mulai menggerakan pantatnya … kadang naik turun, terkadang melingkar lingkar. Gesekan demi gesekan membawa kami melayang layang jauh. 10 menit telah berlalu …. Teteh menarik pantatnya dan menarik saya ke tempat tidur. Tubuh teteh terlentang, kedua kakinya dibuka lebar.
“Ayo … ndra … ayo masukin … cepat”
Gw mulai memasuki tubuhnya …. mulut kami berpagutan dan lidah kami saling membelai.
Pinggul gw mulai naik turun dengan cepatnya mengimbangi putaran pantatnya teteh … sehingga terdengar bunyi ciprakan, akibat kocokan batang saya pada kemaluan teteh. gerakan teteh mulai liar, kedua kakinya dilingkarkan ke pinggang gw.


“Ooohh… ndra …. sssshh ….ohhh …. awww” teteh makin meracau sambil menggigit bibir bawahnya. Sambil terus meremas dan kadang kadang menggigit putingnya … gerakan saya pun terbawa liar.
“ndra …. kocok teruzzzz ndra …. teteh mau keluar”. saya makin mempercepat tempo dan agak kasar. Masih terdengar erang kenikmatan dari mulut teteh.

“ohhh … ooohh …. ndra ….yang keras …ndra”
Kemudian kurasakan sensasi yang luar biasa, sepertinya kami akan mencapai bersama sama, dan Ooooh…. CROtt .. crOtt ….crot …. seperma saya muncrat didalam kemaluannya teteh. Bersamaan dengan terdengarnya jeritan kenikmatan dari mulut teteh “Ndraaaa …. ooh … ohhhh”.

Sejak saat itu, saya gak pernah lagi bertemu dengan teteh, bahkan komunikasi via telponpun gak pernah. Jika ditelpon ke kantornya … selalu menghindar. Berbagai macam pesan pun tidak pernah dibalasnya Akhirnya saya nyerah dan berusaha untuk melupakan teteh. Tujuh tahun kemudian, tanpa diduga saya bertemu teteh dalam suatu seminar di Jakarta.

Rupanya teteh sudah lama tidak bekerja di hotel Teteh masih seperti yang kukenal 7 tahun yang lalu. Teteh yang kalem dan tidak banyak bicara Teteh yang tidak pernah meninggalkan senyum khasnya.
“apa khabar ndra ? Berapa tahun yah kita tidak bertemu ?”
“Teteh sendiri bagaiman khabarnya ?” saya malah balik bertanya.

Iiihh… gemes banget deh (dalam hati saya) Adik kecil saya bisa mencium bau yang pernah dikenalnya, karena seketika itu juga langsung bangun. Disela sela coffee break dan lunch, kami banyak menghabiskan waktu dengan obrolan obrolan yang ringan, sambil menanyakan kegiatan masing masing, tanpa menyinggung kejadian di kamar hotel itu. seminar hanya satu hari, tapi karena selesai pukul 19.00, teteh menginap di hotel yang sama dengan tempat seminar.

Katanya gak mungkin kalo pulang ke Bandung malam itu juga.
“Ndra … besok antar teteh ke gambir yah …” saya mengangguk dan berharap lebih dari sekedar mengantar.
“Teh … selesai seminar, kita jalan jalan yuk !!” timpalku.
“Nggak ah .. teteh mau istirahat aja di kamar” katanya. Selesai seminar, saya memaksa untuk mengantar teteh ke kamarnya. Teteh menolak keras Tapi setelah di desak dan berjanji tidak akan macam macam, akhirnya teteh mau.

Para peserta seminar turun memakai lift menuju lobby, tetapi kami berdua naik lift ke atas menuju lantai 15. Di dalam lift kami diam membisu Namun tanpa diduga … teteh menubruk saya dan menempelkan bibirnya dibibirku. Dengan cepat saya bisa menguasai diri dan mengimbangi serangan teteh.

Tangan kiri teteh masih mendekap map seminar sementara tangan kanannya memegang kepala gw. Tangan kiri saya melingkar pinggangnya dan tangan kanan gw meremas pantatnya. Alamaak … teteh gak pakai Celana Dalam. Aktifitas kami berhenti ketika bel lift berbunyi di lantai 7. Rupanya ada 2 orang tamu lain yang akan menuju lantai 12.

Dada saya masih deg degan gak karuan, jakun saya naik turun. Setelah orang tersebut turun di lantai 12 … saya hendak bergerak lagi, tetapi ditahan teteh. “Teh … sejak kapan gak pakai Celana Dalam ?” tanyaku dengan napas memburu. Teteh hanya tersenyum …menggoda. “Nih … ndra, ambil kunci kamar di dalam tas teteh” kata teteh santai.

Saya mulai mencari cari kunci dalam tas teteh …. alamak …. malah nemu Celana Dalam teteh yang berwarna hitam berenda. CDnya gw tarik keluar dan gw isep, bau khas wanita membuat libidoku makin naik ke ubun ubun.
“Hey… kuncinya mana ?” kata teteh yang sudah tiba lebih dulu di depan pintu kamar. saya sibuk membuka pintu kamar Napsu kami berbedua sudah tidak bisa ditahan. Ketika pintu tertutup di belakang kami, langsung saja kami berdua terlibat dalam pergulatan yang sangat panas.

Tas, map, sepatu, baju dan lain lain berserakan di dekat pintu. bibir kami saling pagut, tangan teteh sudah membelai batang saya, tangan saya sudah menelusuri kesana kemari. saya bugil 100% sementara teteh masih memakai BH warna hitamnya, tetapi nenen nya udah keluar dari cupnya.

Teteh dulu … lain dengan teteh sekarang, kalo dulu masih memakai gaya convensional, tapi sekarang …….. saya menggerinjal kenikmatan, pasalnya batang saya sudah dalam genggamannya dan keluar masuk bibirnya yang mungil Terkadang di sedot, kadang2 dijilatinya. BHnya teteh udah gw buka sepenuhnya ….. teteh yang masih jongkok dan asik dg permainannya gw angkat ke tempat tidur.


Posisi kami 69. Teteh dibawah masih nyedot batang saya, dan saya diatas mulai menjilati kemaluannya. Bau teteh (baunya soft, kayaknya dirawat banget tuh kemaluan teteh) mulai menyeruak ke dalam hidung saya. 10 menit berlalu … posisi kami berubah Masih rebahan di tempat tidur …. teteh membelakangi gw …. dan saya penetrasi dari belakang. tangan saya meremas remas dan memelintir putingnya teteh.

Pantat teteh bergerak memutar kadang-kadang naik turun ” ooohhh ndra…enak banget ndra” erangnya. ganti posisi lain ndra” Gumam teteh sambil melepaskan adik keci saya yang masih semangat 45.

Kemudian Teteh menungging …. tanpa disuruh saya masukin adik kecil saya kekemaluannya teteh. Berbagai macam style udah kita cobain.
“Ayo ndra …teteh udah gak tahan … pengen keluar” erangnya Teteh terlentang, kakinya dibuka lebar lebar. Batang saya sudah masuk ke dalam kemaluan teteh. Gerakan kami berirama, pantat saya naik turun, pantat teteh berputar-putar. Makin lama makin liar….. dan makin tidak terkendali.

Dan akhirnya …. Ahhhhh …. Crett…cret…cret. Semprotan air mani saya begitu kuatnya … hingga membuat teteh menjerit kenikmatan … karena bersama sama mencapai puncak asmara. Tubuh kami terkulai lemas diatas tempat tidur….. Tak puas puasnya saya mencium bulu bulu halus dibawah ketiak teteh. setelah mandi … kami turun ke coffee shop untuk makan. Selesai makan tanpa membuang waktu kami kembali ke kamar ……. sambil berjalan bergandengan, teteh membisiki saya ….. “Ndra….. teteh gak pake celana dalam lagi lho…..Cersex777.blogspot.com

annaya

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

1 komentar:

  1. 2021 ford edge titanium for sale in China | TitaniumArts
    Find best titanium wood stove deals titanium max on titanium paint color TitaniumArts online. Huge Selection, Huge Selection titanium max and titanium quartz Fast Shipping!

    BalasHapus

 
biz.